Ibu memiliki pohon mangga di halaman belakang rumah? Berhati-hatilah karena dapat mengganggu struktur fondasi. Ketahuilah tentang beberapa jenis tumbuhan yang dapat merusak bangunan, seperti contohnya pohon mangga.
Memiliki area tanah di sekitar rumah yang dipenuhi berbagai jenis pohon tentu memiliki banyak keuntungan. Selain membuat tampilan tempat tinggal menjadi lebih menawan, hal ini juga menciptakan suasana teduh dan menyediakan oksigen segar.
Tidak mengherankan bila banyak ibu rumah tangga yang dengan sengaja menanam pohon berbuah subur di halaman belakang mereka, misalnya pohon mangga, jambu, atau alpukat. Akan tetapi, dibalik keuntungannya, sebenarnya terdapat beberapa bahaya signifikan yang sering kali luput dari perhatian.
Beberapa spesies pohon malah dapat menghancurkan dasar gedung secara bertahap. Akar yang kokoh serta pertumbuhan yang meluas pada pohon tersebut mungkin akan menciderai konstruksi bila diposisikan terlalu mendekati tempat tinggal.
Tempat Paling Tidak Baik Menanam Lidah Ibu Merti, Penyebab Kesialan dan Halangan Rezeki
|
Akarnya yang tumbuh menyamping dapat memasuki retakan pada dasar bangunan, mendorong pondasi, dan berpotensi merusak tembok maupun lantai di dalam rumah dengan bertahap hingga akhirnya terlambat diketahui. Apabila tidak ditangani, situasi tersebut bisa menghasilkan dampak finansial signifikan bagi Anda.
Sebuah pohon yang sering terlihat di halaman rumah orang Indonesia adalah pohon mangga. Faktanya, pohon ini dapat mengancam kekuatan struktur bangunan apabila ditanam terlalu dekat dan tidak dengan jarak yang tepat.
Di luar mangga, terdapat sejumlah tumbuhan lain yang memiliki risiko serupa. Ayo kita pelajari tentang beberapa tanaman yang mungkin menghancurkan fondasi rumah Bunda.
Pohon mangga menghancurkan struktur bangunan di rumah tersebut.
Mangrove trees biasanya dipilih sebagai tanaman favorit untuk ditempatkan di area perumahan berkat buahnya yang manis dan dedaunan yang lebat. Walau demikian, jenis pohon ini mempunyai sistem akar yang sungguh kokoh dan mampu berkembangan secara mendalam serta merambah ke seluruh penjuru dengan luas.
Maaf atas kesalahan sebelumnya. Berikut adalah versi yang lebih sesuai:
Pohon mangga kerap menjadi preferensi utama bagi mereka yang ingin menanam di pekarangan rumah gara-gara hasil buahnya yang manis dan canopy-nya yang teduh. Akan tetapi, pohon tersebut dilengkapi dengan akar yang betul-betul perkasa dan dapat mencapai kedalaman tinggi sambil menjalar cukup jauh ke segala penjuru.
Mengutip New Vision Pohon mangga mempunyai akar yang sungguh dalam dan kokoh sehingga bisa secara bertahap menjangkau pondasi rumah Anda dan mengakibatkannya kerusakan.
Akarnya dari pohon mangga yang berkembang tanpa kontrol dapat menyelinap melalui jalur pipa, merusak fondasi bangunan, hingga mendorong posisi lantai. Pengaruh ini mungkin belum nampak dengan cepat di awal, tetapi secara bertahap akan mulai muncul retakan halus pada tembok serta permukaan lantai yang perlahan-lahan menjadi lebih besar.
Apabila telah menjadi serius, proses pemulihannya pasti akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Tumbuhan lain yang mungkin mengganggu struktur fondasi hunian
Berikut adalah beberapa jenis tumbuhan lain yang dapat mengganggu fondasi rumah.
1. Alpukat
Pohon alpukat ternyata dikenal karena mempunyai sistem akar yang sangat mendalam dan tersebar luas. Bila dipetakan terlalu dekat dengan bangunan hunian, akarnya dapat merayap ke arah sumber kelembaban seperti tangki septik, pipa air, bahkan sampai dasar fondasi rumah.
Risiko kerusakan tak hanya disebabkan oleh akar yang tumbuh merusak struktur fondasi rumah, tetapi juga kondisi tanah di sekitarnya bisa berubah tidak stabil lantaran aktivitas akar yang terus-menerus menghisap air.
2. Pohon nangka
Pohon nangka mempunyai sistem akar yang kokoh dan menjalar lebar. Apabila letaknya di area kurang dari 5 meter dari rumah Bunda, akarnya dapat memberikan tekanan terhadap fondasi gedung tersebut.
Di samping akarnya, daun serta buah nangka yang besar dan berat pun dapat menyebabkan masalah apabila jatuh mengenai atap rumah atau merusak sistem irigasi.
3. Weeping willow
Pohon ini amat memukau berkat dedaunan yang menggantungnya, tetapi jaringan akar miliknya sungguh ganas. Akarnya mampu merayap hingga ratusan meter dalam pencarian akan sumber air.
Apabila dipasang di dekat rumah, akar pohon willow mampu menghancurkan saluran air, tangki septik, serta fondasi bangunan. Meskipun rumah Anda berada pada jarak 10 meter, tetap ada risiko terhadap efek tersebut.
4. Pohon kapas
Cottonwood, yaitu pohon kapas, terkenal karena sistem akarnya yang agresif dan amat merusak. Akar dari tumbuhan ini mampu membumihangat lantai bangunan serta mengganggu jaringan irigasi di bawah permukaan tanah. Tambahan lagi, pohon tersebut juga menciptakan debu berupa benjolan putih mirip kapas yang dapat membuat kotor halaman belakang rumah dan menimbulkan reaksi alergi bagi beberapa individu.
5. English ivy
Tanaman yang tumbuh menyebar ini memang tampak indah ketika melilit di tembok rumah. Akan tetapi, dibalik kesempurnaannya, English Ivy dapat mengundang kerusakan parah pada struktur eksterior gedung tersebut.
Mengutip Home Building , akar udara (aerial roots) dari tanaman ini dapat merekat erat pada dinding dan berpotensi merusak cat, plester, hingga nat batu atau semen. Tambahan pula, English Ivy mampu menjebut kelembaban di antara dedaunan yang hal tersebut dapat meningkatkan proses keroposan dinding.
Dalam berbagai negara, tumbuhan ini justru dilihat sebagai spesies asing pengganggu dan susah untuk dikontrol. Sebaiknya gunakan alternatif lain dengan memilih jenis tanaman merambat yang lebih ramah lingkungan contohnya melati agar tidak menghancurkan fondasi gedung.
6. Horsetail
Tampak mirip dengan versimini dari pohon cemara, tanaman liar ini mempunyai akar yang dapat merambah hingga kedalaman 2 meter ke dalam tanah. Tanaman horsetail biasa terlihat di trotoar dan pendekatan area perumahan sebelum meluas sampai ke bagian dasar fondasi bangunan.
Batang akar yang mendalam membuat horsetail dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada fondasi gedung. Sayup-sayup, masih banyak manusia yang tak menyadarinya hingga terjadi kerusakan signifikan.
Mengontrol tanaman ini cukup rumit dan hampir tak terkalahkan meskipun dengan menggunakan pestisida sekalipun. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi ahli profesional untuk mengatasinya.
7. Bambu
Bamboo merupakan tanaman yang memiliki laju pertumbuhan paling cepat di seluruh dunia, beberapa jenisnya bahkan dapat mencapai tinggi satu meter setiap harinya loh, Bu. Sementara itu, jenis bamboo dahan bergerak atau biasa disebut juga sebagai bamboo running cukup merusak karena bersifat invasif dan mampu merebak hingga jarak lebih dari 30 kaki (lebih dari sembilan meter) ke segala penjuru.
Akar bambu mampu menembusi retakan beton, menghancurkan struktur seperti dinding dan sistem drainase, serta dapat menciptakan perselisihan dengan pemilik lahan lain bila pertumbuhanannya melintasi batasan properti. Pengendalian bambu pun terbilang cukup rumit. Untuk menghilangkan bambu dibutuhkan teknik deplesi energi, yakni dengan cara memotong bagian stolon-nya secara berkala sampai sumber daya pada akar habis.
Untuk menjaga keamanan rumah sambil tetap asri dengan warna hijau, Ibu diharuskan memilih tipe tanaman yang punya akar serat serta pertumbuhan yang tak begitu pesimis. Tambahan pula, perlu diperhatikan juga jarak penanaman antara satu sama lain.
Pilihan Redaksi
|
Jika telah memiliki pohon yang bisa mengganggu, lebih baik segera mempertimbangkan untuk melakukan trim akar atau mentransfer tanaman agar menjaga keselamatan rumah dalam jangka waktu lama.
Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang menjadi orangtua sambil mendapatkan banyak hadiah menarik, silakan bergabung dengan komunitas AxofaSquad. Untuk mendaftar, klik di sini. di SINI . Gratis!