ZMedia

10 Makanan Yang Harus Dihindari Setelah Operasi Caesar

Setelah menjalani prosedur Caesar, Ibu mungkin akan mendapatkan berbagai macam saran terkait dengan hal-hal yang diizinkan atau dilarang dilakukan. Ini juga mencakup jenis-jenis makanan tertentu yang sebaiknya dihindari pasca operasi Caesar.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa luka pasca operasi dapat segera sembuh. Beberapa jenis makanan dianggap dapat menahan proses penyembuhan, memperburuk konstipasi, atau bahkan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Dr. Christian Pope, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, menyatakan bahwa operasi caesar termasuk dalam daftar prosedur bedah yang sering dilakukan. Meski demikian, ini tetap menjadi suatu tindakan signifikan yang mengharuskan adanya penanganan khusus. Oleh karena itu, sangatlah vital bagi pasien untuk mempertimbangkan asupan makanannya usai melalui prosedur tersebut guna meningkatkan kecepatan penyembuhan serta membantu produksi asi secara maksimal.

"Anda perlu berkonsultasi dengan pakar nutrisi terdaftar atau konsultan gizi tentang cara merancang pola makan yang bergizi dan mencakup aneka jenis pangan dari beragam kelompok makanan," ungkap Pope seperti dikutip dari sumber tersebut. MomJunction.

10 Larangan yang Harus Diingat Setelah Melakukan Operasi Caesar

10 Jenis Makanan Yang Harus Dihindari Setelah Melakukan Operasi Caesar

Paus menyebutkan bahwa wanita yang baru saja melahirkan secara sesar perlu menjauhi makanan olahan serta bergizi tinggi lemak, khususnya disebabkan oleh aktifitas fisik yang minim pasca prosedur sesar.

"Makanan itu bisa meningkatkan bobot tubuh serta memperlambat proses metabolisme Anda. Kurangi asupan makanan pedas sebab bisa menciptakan gangguan pada perut. Gunakan pola makannya dengan bijak, pastikan ada keragaman di dalamnya, dan tetap konsumsi semua hal secara moderat," kata Pope.

Berikut adalah berbagai jenis makanan yang disarankan untuk dijauhi pasca menjalani prosedur bedah caesar:

  1. Minuman bersoda, yang bisa mengakibatkan timbulnya gas dan perut buncit.
  2. Pemakaian jus jeruk pun perlu diwaspadai. Makanan yang bersifat asam seperti jeruk serta lemon mampu memicu iritasi pada lambung setelah operasi. Ibu boleh mencobanya dengan porsi kecil terlebih dahulu sebelum meningkatkan sampai menjadi porsi normal.
  3. Minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh bersifat diuretik. Konsumsi berlebihan dari minuman tersebut dapat menginterferensi dengan pola tidur serta memicu dehidrasi.
  4. Alkohol bisa menginterferensi dengan kapabilitas Ibu dalam memproduksi Air Susu Ibunya (ASI).
  5. Vegetables that cause bloating. Apabila Bunda merasakan adanya kembung atau gas, sebaiknya hentikan konsumsi sayur-sayuran yang bisa memicu timbulnya gas seperti sawi, kembang kol, brokoli, serta bawang Bombay untuk sementara waktu. Jenis makanan tersebut dapat menyebabkan rasa sakit di daerah jahitan Anda.
  6. Makanan berlemak trans seperti gorengan susah untuk dicerna dan dapat memicu konstipasi.
  7. Makanan proses seperti sosis, nugget, atau mie instant kaya akan sodium yang dapat menyebabkan edema.
  8. Daging bertubuk dan berlemak kaya akan lemak jenuh yang bisa menurunkan kecepatan proses pemulihan dalam tubuh dengan cara menghalangi metabolismenya.
  9. Masakan yang bersifat pedas bisa menimbulkan iritasi pada sistem pencernaan dan juga berpotensi memperpanjang waktu penyembuhan setelah menjalani operasi.
  10. Konsumsi makanan yang terlalu manis seperti kue, permen, serta minuman manis dapat memperparah kondisi inflamasi dan menghambat pemulihan luka.

Perawatan Pasca Persalinan: Vagina vs Caesar / Foto: Axofa/ Dwi Rachmi

10 Pilihan Makanan Terbaik Setelah Melakukan Operasi Caesar

Apakah itu lewat proses bersalin normal maupun operasi Caesar, asupan gizi terbaik dapat mengakselerasi penyembuhan dan menyediakan lebih banyak tenaga untuk Anda. Pola makan seharusnya mencakup aneka jenis makanan guna memenuhi kebutuhan nutrisi vital bagi sang ibu.

Berdasarkan Panduan Nutrisi dari Kementerian Peternakan dan Pertanian Amerika Serikat serta disokong oleh Asosiasi Ahli Gizi Amerika, wanita yang tengah masa menyusui bisa jadi perlu penambahan konsumsi hingga 450-500 ribu kalori setiap hari. Selain itu mereka pun harus mendapatkan suplemen vitamin dan mineral lebih banyak lagi.

Berikut adalah beberapa pilihan makanan terbaik untuk dikonsumsi pasca operasi Caesar guna membantu pemulihan Bunda dengan lebih cepat seperti yang diambil dari ParentingFirstCry:

1. Pangan tinggi protein, mineral, serta kalsium

Protein mendukung perkembangan sel jaringan baru yang dapat meningkatkan pemulihan dengan cepat. Konsumsi nutrisi tinggi protein bermanfaat untuk meregenerasi jaringan serta menunjang daya tahan otot setelah operasi. Sementara itu, kalsium berfungsi menguatkan struktur tulang dan gigi, merileksasikan otot-otot, membantu proses koagulasi darah, dan melindungi dari risiko osteoporosis. Pada masa menyusui, antara 250 sampai 350 miligram kalsium akan dipindahkan kepada bayi yang baru dilahirkan.

  • Produk-produk susu dengan kadar lemak rendah seperti susu skim, yoghurt berlemak rendah, keju, kacang-kacangan, serta kacang polong kering adalah sumber protein dan vitamin yang luar biasa.
  • Bijibijian mengandung banyak protein.
  • Bijinya kaya dengan zat besi, tembaga, kalsium, fosfor, dan magnesium.

2. Makanan gandum utuh

Pasta, roti gandum, serta nasi merah sebaiknya termasuk dalam menu harian Ibu karena mengandung banyak karbohidrat yang penting untuk mempertahankan kadar energi dan mendukung produksiASI.

Gandum utuh yang telah dipadahkan menyediakan zat besi, serat, serta asam folat yang krusial untuk pertumbuhan awal si kecil.

3. Makanan kaya vitamin

Vitamin mengandung banyak antioksidan dan berfungsi untuk meremajakan jaringan. Vitaminyang mendukung pembentukan kolagen di dalam tubuh juga ikut serta dalam proses pembuatan lapisan parut, otot penghubung, dan regenerasi kulit.

Sayuran seperti brokoli, bayam, serta dedaunan fenugreek adalah penyedia nutrisi penting termasuk vitamin A dan C, kalsium, dan zat besi.

Sayur-sayuran serta buah-buahan seperti jeruk, pepaya, semangka, stroberi, grapefruit, dan singkong dipenuhi dengan vitamin C. Vitamin ini berfungsi untuk mendukung pertarungan terhadap infeksi dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

4. Makanan kaya serat

Konstipasi bisa menghambat pemulihan karena memberikan tekanan pada luka dan sayatan, serta serat adalah zat gizi vital yang melawan konstipasi dengan menjaga gerakan usus tetap lancar.

  • Buah serta sayur segar memberikan serat yang membantu mengatur pencernaan dan mengatasi konstipasi.
  • Tepung gandum serta ragi memiliki kandungan serat yang tinggi dan menjadi sumber nutrisi seperti karbohidrat, kalsium, protein, serta zat besi yang melimpah.
  • Lentil, biji-bijian seperti kacang-kacangan, serta kacang hijau dan jenis-jenis lain dari kacang-kacangan bisa ditambahkan ke dalam diet sebab tingkat protein dan serat yang mereka miliki.

5. Pangan yang gampang diolah oleh tubuh

Badan akan menimbun gas pasca persalinan. Wanita usai bersalin perlu waspada agar tak memakan makanan yang dapat mencetuskan gas atau konstipasi.

Setelah menjalani prosedur bedah Caesar, Ibu disarankan untuk menahan diri dari asupan makanan junk food Dan meminum minuman bersoda sambil mengonsumsi makanan seperti sop, keju kambing, kuah kaldu, yogurt, serta hidangan lainnya yang ringan dan mudah dicernanya oleh tubuh.

6. Pangan tinggi zat besi

Besinya berperan penting untuk memelihara tingkat hemoglobin di dalam tubuh serta mendukung pemulihan darah yang mungkin terkuras saat melahirkan. Selain itu, besi juga memiliki peranan vital bagi sistem imun Anda. Beberapa asupan pangan seperti kuning telur, daging merah, tiram, jeroan sapi, dan buah-buahan kering adalah contoh dari sumber besi alami.

Jumlah asupan zat besi yang disarankan bagi wanita lebih dari 19 tahun adalah sebanyak 9 miligram setiap harinya. Mengonsumsi zat besi dalam jumlah berlebih bisa mengakibatkan konstipasi dan hal ini harus dicegah.

7. Cairan

Meminum banyak cairan dapat menahan terjadinya dehidrasi serta konstipasi. Konsumsi fluida secara cukup berperan dalam melancarkan proses defekeses dan mendukung penyembuhan setelah tindakan operasi.

Cairan seperti air kelapa, susu tanpa lemak, jus bukan jeruk, infus herbal, serta sop adalah sumber gizi yang bagus. Selain itu, bunda disarankan untuk minum 8 sampai 10 cangkir air per harinya.

8. Produk susu

Susu dengan kadar lemak rendah seperti susu skim, yogurt berlemak rendah, serta keju mengandung protein, kalsium, dan vitamin B serta D yang cukup. Zat-zat gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh ibu yang sedang menyusui, dan mereka sebaiknya meminum minimal 500 ml produk susu per harinya.

9. Sayuran dan buah

Walau seluruh jenis buah dan sayuran memberikan manfaat pada ibu menyusui, sayuran berwarna hijau merupakan pilihan yang luar biasa sebab dipenuhi dengan vitamin, zat besi, serta kalsium. Di samping polong-polongan seperti kacang-kacangan, bayam, atau juga brokoli, penting juga untuk menambahkan umbi teratai dan tanaman fenugreek ke dalam daftar menu harian Anda.

Jamur serta wortel adalah pilihan tepat untuk mendapatkan asupan protein bagi para pengikut pola makan vegetarian. Buah blueberry memiliki khasiat antioksidannya sendiri yang bisa diperoleh oleh ibu menyusui, sedangkan jeruk dengan segudang manfaatnya tinggi vitamin C sangat bermanfaat juga.

10. Rempah

Di luar makanan yang telah disebut sebelumnya, menambahkan berbagai jenis rempah dan bumbu dapat mendukung ibu baru dalam menghadapi tantangan fisik pasca melahirkan. Rempah seperti jinten, fenugreek, kunyit, jahe, serta bawon putih dikenal karena manfaat pengobatan mereka. Sedangkan rempah lain seperti kunyit bisa membantu meredakan inflamasi.

10 Larangan Setelah Operasi Caesar untuk Mempercepat Kesembuhan

Wanita yang baru menjalani proses kelahiran dengan cara Caesar tidak cuma harus berhati-hati dalam hal asupan makanannya, tetapi juga perlu mengikuti sejumlah larangan khusus seperti

  1. Melakukan hubungan seksual terlampau dini. Biasanya dokter merekomendasikan untuk bersabar dan menanti selama 6 pekan pasca prosedur bedah tersebut.
  2. Melakukan pengangkatan bobot besar. Melakukan aktivitas seperti itu bisa memicu sobeknya jahitan atau membuat luka terbuka kembali.
  3. Kekurangan Tidur. Tidurnya amat krusial bagi pembaruan sel serta kekebalan badan.
  4. Merokok. Zat nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa menghambat sirkulasi darah menuju lukanya dan menunda proses pemulihan.
  5. Kekurangan konsumsi air bisa membuat Bunda terkena dehidrasi yang berpotensi menimbulkan masalah sembelit dan juga memperlama proses penyembuhan.
  6. Mengonsumsi obat-obatan tanpa resep medis. Ibu harus sangat berwaspada saat memilih untuk mengambil obat tanpa anjuran dokter. Sebagian obat dapat memburuk keadaan kesehatan atau bertabrakan secara merugikan dengan jenis-jenis obat yang diberikan setelah operasi.
  7. Jangan lewatkan kunjungan ke dokter. Melakukan pemeriksaan medis secara teratur sangat krusial untuk menghindari risiko komplikasi, misalnya infeksi pasca-operasi.
  8. Mengenakan pakaian yang terlalu ketat. Pakaian yang sangat ketat bisa memberi tekanan pada perut dan berpotensi menghasilkan luka yang susah untuk pulih.
  9. Sama sekali tidak bergerak. Ibu bisa mencoba melakukan aktivitas gerakan kecil agar peredaran darah menjadi lebih baik dan menghindari pengumpulan darah di kaki.
  10. Memakan banyak gula. Kandungan gula yang tinggi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah regenerasi sel-sel dalam tubuh.
Pilihan Redaksi
  • 3 Macam Sayuran Ini Dilarang Setelah Operasi Caesar, Akan Memperpanjang Proses Penyembuhan
  • 9 Larangan bagi Ibu Pasca Persalinan dalam Waktu 40 Hari serta Penjelasannya
  • Aaliyah Massaid Datang ke Acara Pernikahan 3 Hari Setelah Bersalin, Berapakah Durasi Waktu yang Sebaiknya untuk Penyembuhan Pasca Operasi Caesar?

Untuk Bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil mendapatkan banyak hadiah, silakan bergabung dengan AxofaSquad. Registrasi melalui link ini. SINI. Gratis!