ZMedia

Tape Uli Betawi Jadi Dessert Modern, Bagaimana Rasanya?

JAKARTA, AsahKreasiKetika mendengar kata tape uli, yang pertama kali muncul dalam pikiran adalah warna ungu khas, serta aroma dan rasa asam alami yang khas.

Namun, ciri khas tape uli seperti itu tidak saya temukan kali ini. Sebaliknya, bukan disajikan basah di atas selembar daun pisang, tape uli justru tampil lebih modern seperti halnyadessert di kafe kekinian.

Di bawah kendali Executive Pastry Chef Flor Jakarta, Saskia Auryn Nugraha, tape uli "diubah" menjadi kue yang anggun tanpa menghilangkan warna khasnya.

Saskia menggabungkan tape uli dengan bolu ketan hitam dalam hidangan yang diberi nama Tape Uli Entremet ini.

Ukuran kue bulat ini mirip dengan telur. Di bagian atasnya, Saskia menempatkan hiasan berbentuk bunga dengan dua warna berbeda, yaitu putih dan ungu.

"Look-nya sendiri memang terinspirasi dari penari Betawi sehingga dibuat bunga-bunga, mencerminkan perempuan cantik sedang menari," ujar Saskia saat diwawancaraiAsahKreasipada pembukaan Jakarta Dessert Week 2025 di Mal Central Park, Jakarta Barat, hari Minggu (24/8/2025).

Dua warna hiasan (topping) bunga tersebut juga terdapat di bagian utama kue. Warna yang digunakan bergradasi mulai dari ungu di bagian paling bawah hingga putih di bagian atas.

Dalam komponen utama dessert di sini, Saskia menggabungkan bolu ketan hitam (sponge cake) yang manis dengan moussetape uli yang terasa asam.

Untuk menambahkan rasa asam alami, ia menambahkan rasa alami dariblackcurrant yang diolah dengan metode confityaitu metode memasak dengan suhu rendah selama periode yang lama.

"Kami tambahkan black rice pralinejuga terdapat di dalamnya. Jadi terasacrunchy," ungkap dia.

Terakhir, koki muda ini menambahkan serpihan ketan hitam di bagian bawah yang menjadi penopang seluruh isian pastri ini.

Beras ketan hitam atau bahan utama dari tape uli diolah menjadi serpihan yang renyah, memberikan kontras dengan kelembutan pastri yang dibuatnya.

Jakarta Dessert Week 2025

AsahKreasimemiliki kesempatan untuk mencoba kue unik karya Saskia. Menu ini ditampilkan dalam acara pembukaan Jakarta Dessert Week (JDW) 2025 di Mal Central Park, Jakarta Barat, pada hari Minggu (24/8/2025).

Bersama 43 kafe dan restoran lain, Flor Jakarta ikut memeriahkan pekan tersebut.dessert tahunan yang diselenggarakan untuk ketujuh kalinya tahun ini.

JDW 2025 mengangkat tema "A Tribute to Jakartayang menguji kemampuan kreatif parachef pastry di setiap 44 kafe dan restoran.

Saskia mengatakan, ia sengaja memilih tape uli karena sudah lama menyukai makanan tersebut. Mengenai penggabungan tape uli dengan bolu ketan hitam, alasannya tidak hanya karena bahan yang sama.

"Bolu ketan hitam sempat menjadi perbincangan belakangan ini. Menurutku menarik jika mencoba menggabungkan bolu ketan dengan tape uli," ujar Saskia.

Saat mencoba varian baru dari tape uli ini, seluruh rasa dan tekstur yang dijelaskan Saskia memang sesuai dengan kenyataan.

Kue ketan hitam tidak mendominasi kue kering, tetapi menyeimbangkan rasa tape yang terasa lembap. Ditambahpraline biji ketan hitam yang memberikan sedikit tekstur renyah dalam hidangan ini.

Satu buah Tape Uli Entremet dijual dengan harga Rp 90.000 di toko Flordessert yang terletak di Jalan Gunawarman Nomor 11A, Jakarta Selatan.

Pastri ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas selama JDW 2025, mulai Senin (25/8/2025) hingga Minggu (14/9/2025).

Selain tape uli, Flor juga menghadirkan pastri unik lain dengan tema Jakarta, yaitu Gambang Croissant yang terinspirasi dari roti gambang. Harganya mencapai Rp 55.000.