
AsahKreasi–Nama Andi Amran Sulaiman kembali menjadi perhatian masyarakat setelah mengajukan gugatan terhadap PT Tempo Inti Media Tbk dengan nilai lebih dari Rp200 miliar.
Sebagai Menteri Pertanian, Amran menganggap laporan Tempo merugikan kementerian yang dipimpinnya, baik secara materi maupun immateri. Peristiwa ini juga mendapat perhatian yang luas.
Selain dari isu-isu yang sedang diperdebatkan, Amran terkenal sebagai seorang pengusaha yang berhasil serta pejabat negara yang memiliki riwayat panjang dalam bidang pertanian.
Ia juga tercatat sebagai salah satu menteri dengan kekayaan terbesar dalam kabinet Indonesia, karena bisnis Tiran Group yang berkembang pesat di wilayah Timur Indonesia.
Jalur Karier dan Perdebatan Hukum
Andi Amran Sulaiman lahir di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 April 1968. Ia menyelesaikan pendidikannya secara lengkap di Universitas Hasanuddin.
Sejak awal, Amran sudah terkenal memberikan perhatian yang besar terhadap dunia pertanian. Ia memperoleh gelar sarjana, magister, dan doktor pertanian dengan prestasi yang mengesankan.
Sebelum bergabung dengan kabinet, Amran telah berhasil sebagai seorang pengusaha melalui Tiran Group, yang dimulai dari racun tikus hasil kreativitasnya sendiri.
Keberhasilan bisnisnya membuatnya terkenal dan dipercaya menjadi Menteri Pertanian pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014.
Jabatan tersebut ia emban hingga tahun 2019, lalu kembali diamanahkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada bulan Oktober 2023. Selama menjabat, ia berfokus pada kemandirian pangan, peningkatan efisiensi pertanian, serta pengembangan sistem irigasi guna mendukung para petani.
Namun, perhatian besar muncul ketika ia menggugat Tempo terkait liputan "Poles-Poles Beras Busuk" edisi 16 Mei 2025. Amran merasa berita tersebut merusak kinerja kementerian dan kepercayaan masyarakat, sehingga ia menuntut kompensasi sebesar Rp200 miliar.
Perkara hukum ini telah melalui lima kali proses negosiasi, tetapi tidak berhasil mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Tempo mengatakan telah mematuhi rekomendasi Dewan Pers, namun Amran tetap merasa laporan berita tersebut merugikan kementeriannya.
Gugatan tersebut kini secara resmi tercatat dengan nomor 684/Pdt.G/2025/PN JKT SEL dan diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Perkara ini menjadi salah satu kasus hukum penting yang melibatkan pejabat tinggi di Indonesia pada tahun 2025.
Latar Belakang Keluarga dan Prestasi
Selain di dunia politik, Amran juga terkenal berasal dari keluarga yang aktif dalam pemerintahan. Adiknya, Andi Sudirman Sulaiman, pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur dan kemudian menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.
Amran adalah anak ketiga dari 12 bersaudara, dengan ayah yang merupakan seorang veteran bernama A.B. Sulaiman Dahlan Petta Linta. Ibu kandungnya bernama Andi Nurhadi Petta Bau, sedangkan saat ini ia tinggal bersama istrinya, Martati, serta empat orang anak mereka.
Sebagai seorang akademisi, Amran pernah menjabat sebagai dosen pertanian di Universitas Hasanuddin. Ia juga memiliki beberapa paten terkait inovasi dalam pengendalian hama dan teknologi pertanian.
Kontribusinya diakui melalui penganugerahan Satyalancana Pembangunan (2007), FKPTPI Award (2011), dan Bintang Mahaputera Adipradana (2020). Prestasi ini memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh pertanian yang paling berpengaruh di Indonesia.
Profil Lengkap Andi Amran Sulaiman
- Nama lengkap: Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.
- Tempat dan tanggal lahir: Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968
- Usia: 56 tahun (sampai tahun 2024)
- Agama: Islam
Pendidikan:
- Sarjana Pertanian, Universitas Hasanuddin (1988-1993)
- Magister Pertanian, Universitas Hasanuddin (2002-2003)
- Gelar Doktor dalam Ilmu Pertanian, Universitas Hasanuddin (2008-2012)
Karier:
- Menteri Pertanian Indonesia (2014-2019, kembali menjabat sejak 2023 hingga saat ini)
- Dosen Pertanian Universitas Hasanuddin
Keluarga:
- Istri: Martati
- Anak: Empat orang
- Ayah: A.B. Sulaiman Dahlan Petta Linta
- Ibu: Andi Nurhadi Petta Bau
- Adik: Andi Sudirman Sulaiman (mantan Gubernur Sulawesi Selatan)
Prestasi:
- Satyalancana Pembangunan (2007)
- FKPTPI Award (2011)
- Bintang Mahaputera Adipradana (2020)
Andi Amran Sulaiman tidak hanya terkenal sebagai pejabat pemerintah, tetapi juga seorang pengusaha dan akademisi yang berprestasi. Meskipun saat ini menghadapi tantangan besar terhadap Tempo, kontribusinya dalam pembangunan pertanian Indonesia tetap tidak dapat dipungkiri.***